SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG AR-RASYID 1024 BERBAGI ILMU, MANFAAT DAN SILATURAHIM
 KISAH KHULAFAUR-RASYIDIN 

KHULAFAUR-RASYIDIN


Khulafaur-Rasyidin berasal dari kata khulafa’ dan ar-rasyidin.  Kata khulafa, merupakan jamak dari kata khalifah artinya pengganti sedangkan kata  ar-rasyidin artinya mendapat petunjuk.  Jadi khulafaurrasyidin menurut bahasa adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin atau penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT. Khulafaurrasyidin menurut istilah adalah pemimpin umat dan kepala negara yang telah mendapat petunjuk dari Allah SWT. untuk meneruskan perjuangan Nabi Muhammad saw.

Masa pemerintahan khulafaurrasyidin adalah empat khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah SAW :

1.  Abu Bakar Ash-Shidiq (632 - 634 M)


Ia adalah sahabat nabi yang paling setia dan terdepan dalam membela Nabi Muhammad dan para pemeluk Islam. Ia juga orang yang ditunjuk Nabi SAW untuk menemani hijrah ke Yatsrib (Madinah).  Ketika Nabi SAW sakit keras, Abu Bakar adalah orang yang ditunjuk untuk menggantikan beliau sebagai imam dalam shalat.  Karena hal ini kemudian dianggap sebagai petunjuk agar Abu Bakar nantinya yang akan menggantikan kepemimpinan Islam sesudah Nabi SAW wafat. Kisah tentang Abu Bakar Ash-Shidiq, klik disini 

2.  Umar bin Khattab (634 - 644)


Pengangkatan Umar menjadi khalifah adalah berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan oleh Abu Bakar Shidiq.  Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar bin Khatthab sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai- ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulullah (pengganti dari Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu'minin (petinggi orang-orang yang beriman). Kisah tentang Umar bin Khattab, klik disini

3.  Utsman bin Affan (644 – 655 M)


Pengangkatan Utsman bin Affan tidak seperti pengangkatan khalifah sebelumnya, Ustman bin Affan diangkat menjadi khalifah setelah diadakan musyawarah oleh para sahabat yang ditunjuk oleh Umar bin Khatthab melalui surat wasiatnya.  Hal tersebut dilakukan setelah Umar bin Khatthab tidak dapat memutuskan bagaimana cara terbaik menentukan khalifah penggantinya. Segera setelah peristiwa penikaman dirinya oleh Fairuz, seorang Majusi Persia, Umar mempertimbangkan untuk tidak memilih pengganti sebagaimana dilakukan Rasulullah. Umar menunjuk enam orang Sahabat sebagai Dewan Formatur yang bertugas memilih Khalifah baru. Keenam Orang itu adalah Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi tholib. Kisah tentang Utsman bin Affan, klik disini

4.  Ali bin Abi Thalib (655 – 661 M)


Setelah Utsman bin Affan wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Namun demikian, kemudian timbullah persoalan ketika Ali bin Abi Thalib mulai mengeluarkan kebijakasanaan baru sebagai khalifah. Ali bin Abi Thalib menonaktifkan para gubernur yang diangkat oleh Utsman bin Affan. Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsman bin Affan kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan di antara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Umar bin Khatthab. Kisah tentang Ali bin Abi Thalib, klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar